Preppy, preppie, atau prep ( singkatan dari kata preparation = persiapan) mengacu pada subkultur di Amerika Serikat yang terkait dengan sekolah universitas preparatory.
Preppy adalah kata sifat Amerika sekaligus kata benda Amerika, sementara prep merupakan kata benda Amerika, secara tradisional digunakan dalam kaitannya dengan sekolah privat universitas preparatory di Northeastern dan menunjukkan orang yang dipandang sebagai karakteristik seorang peserta atau alumnus sekolah tersebut. Karakteristik preps termasuk subkultur, kosakata, pakaian, tingkah laku, etiket, dan aksen yang mencerminkan pendidikan kelas atas di Northeastern telah diserap sebagai bagian dari budaya Amerika Serikat.
The preppy Istilah yang berasal dari sekolah persiapan pra-perguruan tinggi untuk anak-anak Amerika kelas menengah hingga atas di Northeastern. Istilah ini umumnya terkait dengan Ivy League dan universitas tertua di Northeast, karena secara tradisional tujuan utama dalam menghadiri sekolah persiapan adalah masuk ke dalam salah satu lembaga tersebut. Lisa Birnbach dalam buku tahun 1.980 Official Preppy Handbook,menulis dengan mengolok-olok kehidupan glamor mahasiswa East Coast tapi akhirnya malah memberi kesan yang baik kepada budaya, menggambarkan kelompok sosial rapi juga berpendidikan, baik-baik, eksklusif, dan sopan kepada kelompok-kelompok sosial lain tanpa membina hubungan serius dengan mereka. Menjadi terdidik dan baik-baik mencerminkan status kelas atas mereka, serta status sosial ekonomi yang mendorong atribut yang mengarah ke pendidikan yang lebih tinggi dan keberhasilan profesional dengan penghasilan tinggi.
Preppy, istilah yang terkenal di antara orang Amerika, karena sebagian besar kelas menengah Amerika mengenal subkultur di SMA. Namun, preps yang ditemukan di budaya SMA oleh masyarakat kelas menengah di Amerika Serikat berbeda dari preps tradisional yang ada di East Coast. Penggunaan istilah preppy di SMA, digunakan untuk merujuk ke pilihan fashion, bukan gaya hidup preppy yang terkait dengan prep tradisional di Northeastern. Tidak seperti preps tradisional Northeastern yang berasal dari keluarga kelas atas, preps SMA sering dari kelas menengah dan mungkin tidak dari latar belakang kelas atas.. Film Hollywood tahun 1980-an, seperti John Hughes 'Sixteen Candles, Pretty in Pink, dan The Breakfast Club, menjadi icon preps SMA dari tahun 1980-an, yang menggambarkan kelompok 'rendah' dan transparan terutama berkaitan dengan hal-hal yang ekstrinsik. Saat itu pada dekade yang sama diterbitkan buku Handbook Preppy yang lebih terfokus pada preps tradisional.
Fashion
Busana Preppy dimulai sekitar 1912 sampai akhir 1940-an dan 1950-an sebagai gaya Ivy League. J. Press mewakili merek pakaian preppy klasik, yang berasal dari tradisi perguruan tinggi yang membentuk subkultur preppy. Pada pertengahan abad kedua puluh J. Press dan Brooks Brothers, keduanya menjadi pelopor dalam mode preppy, memiliki toko di kampus-kampus sekolah Ivy League, termasuk Harvard, Princeton, dan Yale.
Beberapa gaya preppy khas juga mencerminkan kegiatan rekreasi tradisional kelas atas New England, seperti berkuda, berlayar atau berperahu pesiar, berburu, anggar, dayung, lacrosse, tenis, golf, dan rugby. Brand-brand New England outdoor, salah satunya seperti LL Bean, menjadi bagian dari gaya preppy konvensional. Hal ini dapat dilihat pada bidang olahraga dan warna, pakaian berkuda, kemeja kotak-kotak, jaket lapangan dan aksesoris bertema. Lifestyle berlibur di Palm Beach, Florida, yang populer dilakukan oleh masyarakat kelas atas, menyebabkan munculnya kombinasi warna cerah dalam pakaian santai dan bisa ditemukan di beberapa merek seperti Lilly Pulitzer. Pada tahun 1980, merek lain seperti Lacoste, Izod dan Dooney Bourke menjadi terkait dengan gaya preppy.
Bagi wanita profesional, mode preppy menjadi mendominasi pada awal tahun 1960-an, tren yang dipelopori oleh desainer seperti Perry Ellis, dan dipengaruhi oleh desainer seperti Oleg Cassini. Gaya preppy klasik sering terlihat dipakai oleh perempuan profesional di kota-kota Pantai Timur dan di tempat lain termasuk setelan jas rok, low heels, gaun wrap, gaun shift, sutra atau katun blus, dan perhiasan halus. Pakaian tersebut sering mencakup unsur-unsur yang diambil dari gaya preppy khas, seperti garis-garis laut, warna-warna pastel, atau rincian berkuda. Beberapa icon untuk gaya preppy bagi para perempuan profesional diantaranya Audrey Hepburn, Grace Kelly, Jacqueline Kennedy Onassis, dan abad ke-20 ada para New York sosialita seperti Gloria Guinness, Babe Paley, Slim Keith, dan CZ Guest, semua wanita tersebut gaya-nya sering direferensikan oleh desainer.
Dalam beberapa tahun terakhir, Brand-brand baru seperti Ralph Lauren, J. Crew, Vineyard Vines, dan Elizabeth McKay juga sering dianggap memiliki gaya preppy, dengan desainer seperti Marc Jacobs dan Luella Bartley menambahkan gaya preppy ke pakaian mereka pada 1990-an. New York City mempertahankan trademark sebagai markas bagi sebagian besar line gaya preppy, seperti J. Press, Brooks Brothers, Daniel Cremieux, Ralph Lauren, dan Kate Spade New York, membantu menggarisbawahi subkultur preppy sebagai cerminan budaya Northeastern.
Contoh pakaian preppy lainnya ialah sweater Argyle, sweater crewneck, grosgrain atau ikat pinggang kulit tenunan, Oxford button down shirt, kalung mutiara dan anting-anting, gelang emas atau gelang rantai besar, sepatu, dan sepatu boat.