Makloon merupakan istilah Belanda yang biasa digunakan untuk mendefinisikan sebuah cara berbisnis yang dilakukan dengan mencari produsen untuk memproduksi sejumlah barang yang akan dijual kepada konsumen. Dengan kata lain seseorang yang menjalankan bisnis dengan sistem makloon, tidak terlibat dalam proses produksi secara langsung karena kegiatan produksi tersebut diserahkan sepenuhnya kepada produsen sebagai pihak ketiga.
Sumber : http://cutmakeandtrim.com
Perusahaan tempat makloon biasanya merupakan perusahan garment atau konveksi, yang dalam proses produksinya menggunakan metode cut make trim (CMT) yaitu memotong (cutting) sesuai dengan pola menjahit baju, proses menjahit (making) dan proses merapikan (trimming). Bahan dan material yang akan digunakan dalam proses produksi biasanya secara keseluruhan disediakan oleh pengguna jasa makloon.
Sumber : http://www.westics.com
Di Indonesia sendiri, terdapat sejumlah bidang usaha yang banyak menggunakan jasa makloon seperti bisnis pembuatan tas kain, kaos, jaket keren, baju seragam, sprei, dan sepatu. Pihak makloon biasa melakukan keseluruhan proses dari cutting bahan hingga tahap finishing. Bahkan pada perkembangannya ada juga jenis makloon yang hanya menerima satu macam pekerjaan saja, misalnya memasang payet, bordir, jahit, atau membuat kerah.
Sumber : http://learningenglish.voanews.com
Untuk meminimalisir kesalahan dalam pembuatan pola, model, dan desain, pihak vendor atau penyedia jasa makloon biasanya akan membuat contoh proofing atau sampel barang yang akan dipesan. Salah satu tujuan dari pembuatan sampel tersebut adalah untuk melihat kecocokan model, pola, bahan dan jahitan. Dengan kata lain, sampling dapat dijadikan sebagai standarisasi produksi bagi pihak vendor dengan pengguna jasa makloon tersebut.
Sumber : http://www.weisters.co.uk
Menjahit dengan sistem makloon pada dasarnya memiliki banyak keuntungan, alasan utamanya adalah efisiensi biaya. Dengan modal yang tidak terlalu besar seseorang bisa menjalankan bisnisnya dengan baik dan lancar, tanpa harus memikirkan biaya untuk membeli peralatan produksi yang cukup mahal, biaya sewa untuk lokasi pabrik, serta biaya tenaga kerja untuk memproduksi produk.
Sumber : http://www.brother.com
Dengan demikian dana yang tersedia dapat dialihkan untuk membiayai pemasaran produk serta karyawan yang mengisi bagian marketing dan manajemen. Karena partner bisnis yang dibutuhkan semakin sedikit, kemungkinan besar keuntungan yang diperoleh juga semakin bertambah.
Sumber : http://storewairaiv.atspace.co.uk
Melihat potensi pasar yang begitu besar, tidak menutup kemungkinan jika kedepannya usaha makloon tersebut dapat diperluas pada bidang usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat. Semoga bermanfaat.